Kamis, 20 Oktober 2016

MERENCANAKAN RESIGN UNTUK IBU BEKERJA



sumber : http://www.sxc.hu/photo/1380315
Memutuskan untuk resign dari pekerjaan itu bukan sesuatu yang mudah bagi saya, saya yakin banyak moms yang merasakannya juga. Memenuhi kebutuhan hidup atau memang ingin aktualisasi diri menjadi salah satu alasan kita sebagai moms tetap memilih bekerja. Namun sering pula keinginan itu terbentur dengan rasa jenuh atau rasa bersalah karena waktu dengan anak menjadi berkurang. Hal ini persis sekali seperti yang saya alami beberapa tahun lalu… :D

Berikut adalah cara yang saya gunakan saat memutuskan resign dari pekerjaan saya:

1.      Tentukan tujuan resign.

Kita harus tahu, apa sich tujuan kita resign dari pekerjaan? Ingin berada dekat dengan anak? Jenuh dari pekerjaan selama ini? Atau karena memang ingin menjadi ibu yang stay at home aja… ::D
Dengan begitu kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan selanjutnya.

2.      Komunikasi dengan suami

Ketika memutuskan  untuk resign dari pekerjaan kita, otomatis akan ada penurunan income rumah tangga. Pastinya…yang tadinya ada 2 sumber pemasukan jadi tinggal 1 aja. Bicarakan masalah ini kepada suami. Bikin list budget pengeluaran tiap bulan yang memang menjadi rutinitas. Dengan begitu, kita dan pasangan jadi tahu dan bisa mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Syukur-syukur dengan 1 sumber pemasukan dari suami cukup ya….tapi kalau nggak cukup, harus cari jalan lain… toh hidup harus tetap berjalan kan? Anak harus tetap mendapatkan yang terbaik, pendidikannya, kesehatannya…jadi bukan berarti berkurangnya sumber pemasukan jadi mengorbankan anak. Jaman sekarang banyak juga koq cara menghasilakan uang dari rumah, bisa online shop, bisnis-bisnis online, atau buka warung di rumah… :) 

  3.    Belajar dari pengalaman orang lain

Cari tau sebanyak-banyaknya tentang pengalaman orang-orang yang akhirnya memutuskan resign dari pekerjaannya dan sukses di rumah. Kita juga bisa cari artikel-artikel di internet yang memuat tentang hal ini atau sharing dengan teman-teman yang sudah memutuskan untuk resign dari pekerjannya lebih dulu. Jangan selalu tanya enaknya aja, tanya juga kendala yang mereka hadapi seperti apa. Ini penting lho…supaya kita tahu apa yang akan kita hadapi nantinya dan bagaimana harus menyikapinya.

4.    Yakin

Sering kali, ketika kita sudah memutuskan untuk resign, justru semakin banyak komentar dari orang-orang sekitar kita yang seakan menahan kita untuk tetap bekerja. Komentar-komentar yang menakutkan seperti “nanti jenuh lho..kan sudah biasa kerja’, “ nggak enak lho dirumah aja…aku aja bosen”, atau “udah siap? Biasa pegang uang sendiri…otomatis nanti jadi minta terus sama suami…nggak enak lho..”
Menurut saya…jangan dengarkan komentar-komentar itu. Kita sudah tau tujuan kita resign apa, sudah dikomunikasikan sama pasangan juga, sudah deal dong dengan segala konsekuensinya… kita juga sudah tahu apa aja sich yang akan kita hadapi nanti, berarti kita sudah punya bayangan kan.. jadi…kalau saya..yakin lah pada diri sendiri kalau kita bisa…kembali ke tujuan awal… kalau masalah rejeki kan bisa dicari ya..Insya Allah… :D

Bahkan sebenarnya kan Allah memberikan rejeki sesuai dengan kebutuhan kita…jadi Insya Allah nggak akan di telantarkan sama Allah… ;)

Kadang nekat diperlukan untuk keluar dari zona nyaman yang kita jalani ….Hihihii…

Jadi…sudah siap resign? selamat mencoba… ^_^/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar